Senin, 09 Oktober 2017





Dalam berusaha tentunya kita ingin mendapatkan hasil yang terbaik, tapi tidak semua yang kita usahakan berbuah manis, terkadang manusia hanya perlu melakukan yang terbaik tanpa terlalu mengharapkan hasil. Seperti sebuah kisah yang akan aku ceritakan di kesempatan kali ini.
Ini adalah kisah sebuah cafe yang terletak di sebuah kota kecil di sebelah barat Pulau Jawa, Rangkasbitung, Banten, Istana Pasta & Steak Cafe, alamat tepatnya di Jl. Hardiwinangun No. 18 (sebelah SMAN Negeri 1 Rangkasbitung). Dulunya cafe ini bertempat di sebelah SD kejaksaan yang masih berbentuk kios kecil berukuran 3x4 meter, menunya pun tidak banyak, tapi lama kelamaan pemilik mencoba membuka usaha di tempat yang lebih luas dan nyaman dengan mengontrak sebuah rumah tua yang sepertinya sudah lama tidak dihuni dan terbukalah wajah cafe yang baru.
Istana Pasta & Steak Cafe adalah Cafe dengan perpaduan masakan modern dan tradisional serta dilengkapi fasilitas wifi gratis, musholla, ruang meeting, toilet dll. Karena kombinasi dari makanan tradisional dan makanan modern, menu yang disajikan sangatlah banyak, dari spaghetti sampai ayam penyet semua ada. Jadi pelanggan sangat dimanjakan dengan pilihan menu yang sesuai dengan selera.
Dulu Cafe ini sangat ramai pengunjung, terutama saat musim ramadhan, pengunjung Istana Pasta sangat membludak, baik yang booking tempat untuk buka puasa bersama maupun yang delivery order. ada yang reuni teman sekolah, ada yang kumpul bersama teman kerja, maupun kumpul kumpul keluarga.
Aku sendiri tidak jarang untuk membantu melayani pelanggan di cafe karena jumlah pelanggan yang di luar batas kemampuan pelayanan biasanya. Terkadang aku menjadi waiter, meng-input orderan dan memberi kembalian di kasir, bahkan terkadang juga mengantar pesanan delivery order ke beberapa daerah di kota kecil ini.
Setiap bulan puasa pendapatan cafe kian meningkat, karena banyak masyarakat yang bersemangat untuk buka puasa bersama. Bahkan sampai ada rombongan pelanggan yang terpaksa pergi dari cafe, karena tidak dapat tempat duduk, saking penuhnya. Setiap habis magrib hingga jam 10 malam itulah waktu on-fire kami. Makanan demi makanan terus kami sajikan dan kami antar, sampai lupa kami sendiri belum sempat makan, haha, tapi ini menyenangkan, melakukan sesuatu yang kita sukai sampai lupa waktu.
Tapi, itu hanya berlangsung sampai lebaran saja. Setelah lebaran, cafe berjalan seperti biasa, tidak seramai waktu bulan puasa. Hari demi hari pendapatan mulai menurun, waktu magrib yang biasanya penuh dengan pelanggan, kini perharinya hanya bisa dihitung oleh jari. Dan inilah awal mula cafe ini meredup. Dan di penghujung akhir tahun menjadi dilema tersendiri karena masa kontrak rumah yang dijadikan cafe ini akan jatuh tempo. Dan ternyata pemilik rumah ini akan menjualnya dikarenakan pemilik membutuhkan biaya. Terpaksa perjalanan cafe ini cukup sampai akhir tahun ini saja.
 Malam itu, cafe dibongkar, meja dan kursi dikeluarkan, semuanya diangkut ke mobil pick up, beberapa barang disumbangkan ke orang lain, karena untuk apa di simpan? Cafe ini tutup. Cukup sedih memang, lorong-lorong dan ruangan yang biasanya penuh pesanan pelanggan, waiter berseliweran mengantar makanan, antrian pelanggan di depan meja kasir, musik yang biasanya diputar, kini semuanya tinggal sebuah cerita. Cafe yang dulunya menjadi tempat berkumpul, tempat nongkrong, tempat mencari makan, sekarang sudah berubah jadi rumah biasa seperti sebelumnya.
Sedih, letih, sudah pasti dirasakan, mengingat perjuangan menjalankan cafe sampai titik itu membutuhkan usaha dan modal yang tidak sedikit. Keringat bercucuran, pulang tengah malam, sampai sakit-sakitan, semua dilakukan untuk keberlangsungan usaha cafe ini. Mungkin kalian yang pernah merasakan juga bertanya, kenapa Tuhan tidak adil? Kenapa tidak memberikan jalan yang mulus saja? Seperti yang lainnya? Kenapa harus melalui jalan ini?
Tapi kami mencoba menerima kenyataan, bahwa pasti ada hikmah yang bisa diambil, mungkin ini barulah awal, untuk memulai suatu yang lebih baik dari sebelumnya. Kegagalan yang dialami, pastinya akan terkubur hari demi hari. Alih-alih larut dalam kesedihan, kami lebih memilih bangkit, kami percaya dan kalian juga harus percaya, pasti ada jalan lain untuk memulainya lagi.
Tulisan ini sekaligus sebagai media untuk menyampaikan rasa terimakasih kami yang tentunya belum sempat kami ucapkan. Terimakasih banyak kepada para pelanggan setia istana pasta yang rela mengantri, mungkin juga hujan-hujanan untuk bisa berkunjung ke cafe, tanpa kalian tentunya cafe ini tidak bisa berdiri sampai detik terakhir, dan mohon maaf apabila pelayanan kami terkadang kurang memuaskan.
Terimakasih banyak kami ucapkan juga kepada seluruh staff dan karyawan Istana Pasta yang sangat banyak membantu dari mulai berdirinya Istana Pasta hingga detik terakhir. karena berkat bantuan kalian pastinya kepuasan pelanggan menjadi simbol utama cafe ini. Dan terimakasih juga buat kalian yang telah membaca tulisan ini, semoga dari tulisan ini kalian bisa mendapatkan sesuatu untuk dipelajari, dan aku pengen tau respon kalian juga apakah cafe ini layak untuk dibuka kembali atau ngga? silahkan tulis di kolom komentar di bawah ini ya, dan kalau kalian punya ide atau info tempat yang cocok untuk membuka cafe ini lagi di daerah kota rangkasbitung, Banten, silahkan tulis juga di kolom komentar di bawah! Thanks for reading and sayonara, sampai jumpa.


Terimakasih telah berkunjung ke Tekno Sore. Untuk perihal bisnis dan kerjasama, silahkan hubungi kami melalui email abdulhaqfaruq@gmail.com

0 comments:

Posting Komentar

terimakasih telah mengunjungi blog kami, semoga bermanfaat :)