Dalam berusaha
tentunya kita ingin mendapatkan hasil yang terbaik, tapi tidak semua yang kita
usahakan berbuah manis, terkadang manusia hanya perlu melakukan yang terbaik
tanpa terlalu mengharapkan hasil. Seperti sebuah kisah yang akan aku ceritakan
di kesempatan kali ini.
Ini adalah
kisah sebuah cafe yang terletak di sebuah kota kecil di sebelah barat Pulau Jawa,
Rangkasbitung, Banten, Istana Pasta & Steak Cafe, alamat tepatnya di Jl.
Hardiwinangun No. 18 (sebelah SMAN Negeri 1 Rangkasbitung). Dulunya cafe ini
bertempat di sebelah SD kejaksaan yang masih berbentuk kios kecil berukuran 3x4
meter, menunya pun tidak banyak, tapi lama kelamaan pemilik mencoba membuka
usaha di tempat yang lebih luas dan nyaman dengan mengontrak sebuah rumah tua
yang sepertinya sudah lama tidak dihuni dan terbukalah wajah cafe yang baru.
Istana Pasta
& Steak Cafe adalah Cafe dengan perpaduan masakan modern dan tradisional
serta dilengkapi fasilitas wifi gratis, musholla, ruang meeting, toilet dll. Karena kombinasi dari makanan tradisional dan
makanan modern, menu yang disajikan sangatlah banyak, dari spaghetti sampai
ayam penyet semua ada. Jadi pelanggan sangat dimanjakan dengan pilihan menu
yang sesuai dengan selera.
Dulu Cafe ini
sangat ramai pengunjung, terutama saat musim ramadhan, pengunjung Istana Pasta
sangat membludak, baik yang booking
tempat untuk buka puasa bersama maupun yang delivery order. ada yang reuni
teman sekolah, ada yang kumpul bersama teman kerja, maupun kumpul kumpul
keluarga.
Aku sendiri
tidak jarang untuk membantu melayani pelanggan di cafe karena jumlah pelanggan
yang di luar batas kemampuan pelayanan biasanya. Terkadang aku menjadi waiter, meng-input orderan dan memberi kembalian di kasir, bahkan terkadang juga
mengantar pesanan delivery order ke
beberapa daerah di kota kecil ini.
Setiap bulan
puasa pendapatan cafe kian meningkat, karena banyak masyarakat yang bersemangat
untuk buka puasa bersama. Bahkan sampai ada rombongan pelanggan yang terpaksa
pergi dari cafe, karena tidak dapat tempat duduk, saking penuhnya. Setiap habis
magrib hingga jam 10 malam itulah waktu on-fire
kami. Makanan demi makanan terus kami sajikan dan kami antar, sampai lupa kami
sendiri belum sempat makan, haha, tapi ini menyenangkan, melakukan sesuatu yang
kita sukai sampai lupa waktu.
Tapi, itu
hanya berlangsung sampai lebaran saja. Setelah lebaran, cafe berjalan seperti
biasa, tidak seramai waktu bulan puasa. Hari demi hari pendapatan mulai
menurun, waktu magrib yang biasanya penuh dengan pelanggan, kini perharinya
hanya bisa dihitung oleh jari. Dan inilah awal mula cafe ini meredup. Dan di
penghujung akhir tahun menjadi dilema tersendiri karena masa kontrak rumah yang
dijadikan cafe ini akan jatuh tempo. Dan ternyata pemilik rumah ini akan
menjualnya dikarenakan pemilik membutuhkan biaya. Terpaksa perjalanan cafe ini
cukup sampai akhir tahun ini saja.
Malam itu, cafe dibongkar, meja dan kursi
dikeluarkan, semuanya diangkut ke mobil pick
up, beberapa barang disumbangkan ke orang lain, karena untuk apa di simpan?
Cafe ini tutup. Cukup sedih memang, lorong-lorong dan ruangan yang biasanya
penuh pesanan pelanggan, waiter
berseliweran mengantar makanan, antrian pelanggan di depan meja kasir, musik
yang biasanya diputar, kini semuanya tinggal sebuah cerita. Cafe yang dulunya
menjadi tempat berkumpul, tempat nongkrong, tempat mencari makan, sekarang
sudah berubah jadi rumah biasa seperti sebelumnya.
Sedih, letih,
sudah pasti dirasakan, mengingat perjuangan menjalankan cafe sampai titik itu membutuhkan
usaha dan modal yang tidak sedikit. Keringat bercucuran, pulang tengah malam,
sampai sakit-sakitan, semua dilakukan untuk keberlangsungan usaha cafe ini.
Mungkin kalian yang pernah merasakan juga bertanya, kenapa Tuhan tidak adil? Kenapa
tidak memberikan jalan yang mulus saja? Seperti yang lainnya? Kenapa harus
melalui jalan ini?
Tapi kami
mencoba menerima kenyataan, bahwa pasti ada hikmah yang bisa diambil, mungkin
ini barulah awal, untuk memulai suatu yang lebih baik dari sebelumnya.
Kegagalan yang dialami, pastinya akan terkubur hari demi hari. Alih-alih larut
dalam kesedihan, kami lebih memilih bangkit, kami percaya dan kalian juga harus
percaya, pasti ada jalan lain untuk memulainya lagi.
Tulisan ini
sekaligus sebagai media untuk menyampaikan rasa terimakasih kami yang tentunya
belum sempat kami ucapkan. Terimakasih banyak kepada para pelanggan setia
istana pasta yang rela mengantri, mungkin juga hujan-hujanan untuk bisa
berkunjung ke cafe, tanpa kalian tentunya cafe ini tidak bisa berdiri sampai
detik terakhir, dan mohon maaf apabila pelayanan kami terkadang kurang
memuaskan.
Terimakasih
banyak kami ucapkan juga kepada seluruh staff
dan karyawan Istana Pasta yang sangat banyak membantu dari mulai berdirinya
Istana Pasta hingga detik terakhir. karena berkat bantuan kalian pastinya
kepuasan pelanggan menjadi simbol utama cafe ini. Dan terimakasih juga buat
kalian yang telah membaca tulisan ini, semoga dari tulisan ini kalian bisa
mendapatkan sesuatu untuk dipelajari, dan aku pengen tau respon kalian juga
apakah cafe ini layak untuk dibuka kembali atau ngga? silahkan tulis di kolom
komentar di bawah ini ya, dan kalau kalian punya ide atau info tempat yang
cocok untuk membuka cafe ini lagi di daerah kota rangkasbitung, Banten,
silahkan tulis juga di kolom komentar di bawah! Thanks for reading and sayonara, sampai jumpa.
0 comments:
Posting Komentar
terimakasih telah mengunjungi blog kami, semoga bermanfaat :)