Ente suka nebeng bonceng di motor temen? Kita para Rider memang gak pernah ngeluh dengan
permintaan kalian, apalagi minta uang untuk tarif bonceng, rasanya gak sampai
hati buat ngomongnya, tapi bukan berarti bonceng-ers bisa seenaknya aja. Inilah
curahan hati kita!
Masyarakat Indonesia di jaman sekarang mayoritas telah
menggunakan Motor atau biasa disebut sepeda motor, kendaraan dengan muatan 2
orang ini memang menjadi kendaraan paling efisien, apalagi di kota-kota besar
yang rawan macet. Bagi yang belum punya motor, mereka punya budaya yang gak
kalah efisien, yaitu bonceng temen yang punya motor. Asik memang, tinggal
duduk, nunggu, sampai tujuan tanpa beban. Tapi apa kalian tahu perasaan para rider sebenarnya ketika ente bonceng
motor temen ente. Simak pesan- pesan terpendam berikut ini :
1. Pakai helm kalian
Gak bisa dipungkiri, para pengendara motor baik rider maupun
bonceng-ers wajib memakai helm. Selain demi menjaga keselamatan bersama, hal
ini juga untuk menghindari tilangan polisi. Mungkin ente bisa beralasan karena
jaraknya dekat jadi gak perlu pakai helm, tapi bagi kami seorang rider, membawa
manusia tanpa helm di jalanan tentu meningkatkan rasa deg-degan kami jika
ditilang polisi, jika kena tilang, apa bonceng-ers juga rela ikut disidang?
Jika suruh bayar denda, apa bonceng-ers juga rela untuk sekedar patungan buat
bayar dendanya?
2. Kalau hujan, tolong lah pengertiannya
Musim hujan emang menjadi dilema tersendiri bagi para
pengendara sepeda motor. Para rider
mengatasinya dengan cara selalu membawa satu set jas hujan di dalam jok motor.
Bagi pemilik jas hujan model batman atau 2 in 1 mungkin bisa berbagi dengan
bonceng-ers di belakang. Tapi bagi pemilik jas hujan model egois, ente masih
mau minta kita berbagi juga?. Ada kasus kaya gini, bonceng-ers minta jas
hujannya di bagi, jadi rider pake atasan, bonceng-ers pake bawahan, demi
mengedepankan rasa simpatik katanya, biar bisa sama-sama ngerasain keujanan
(what the *). Kami beli itu jas hujan memang untuk kebutuhan kami sebagai rider, bukan untuk dibagi lantas
dua-duanya basah, terus flu. Kalau memang gak mau kehujanan bawa jas hujan
sendiri atau payung lipat. Kalau memang gak bisa ya itu risiko ente sendiri, kan?
3. Duduknya jangan terlalu mundur
Ini bukan sebuah bentuk modus-modus alibi kami, dan kami juga tidak menyalahkan kalian para
bonceng-ers yang mungkin jarang mengendarai motor, sehingga tidak tahu hukum
fisika ini. Jadi motor merupakan kendaraan roda dua, untuk menyeimbangkannya
butuh kecepatan tertentu. Ketika ente para bonceng-ers duduk terlalu mundur,
pada saat manuver (read: Belok) akan mengacaukan keseimbangan dari motor
tersebut karena tumpuan berat tidak dalam satu titik, melainkan depan dan belakang,
sehingga rawan terjadi kecelakaan. Nah untuk mengantisipasi hal tersebut, kami
mohon untuk para bonceng-ers duduknya jangan terlalu mundur.
(mungkin ahli fisika bisa menjelaskan lebih rinci di kolom
komeng di bawah)
4. Ikut touring
jarak jauh? Patungan plis!
Ane yakin poin yang ini menjadi sebuah jeritan tersendiri di
hati para rider ketika akan berangkat
touring jarak jauh bersama
teman-teman. Bukannya kami terlalu perhitungan, kami tahu kita teman, maka dari
itu mohon kesadarannya untuk saling berbagi di perjalanan ini, sehingga para
rider tidak merasa terbebani. Ketika touring
jarak jauh, tolong lah patungan untuk beli bensin, toh tujuan kita juga sama
kan, agar bisa sampai dengan selamat. Juga ketika mengunjungi beberapa tempat,
tolonglah saling gantian bayar parkir motornya, kalau kita saling bantu, kan
sama-sama enak.
5. Jangan lupa berdoa untuk keselamatan bersama
Poin yang gak kalah penting adalah berdoa. Ya, aktivitas
yang sering disepelekan oleh para bonceng-ers. Ini bukan perjalanan ane, ini
bukan perjalanan ente, ini perjalanan kita, iya kita! Maka dari itu kita harus
sama-sama berdoa bagi keselamatan perjalanan kita. Ketika kita berdoa, berarti
kita telah benar-benar siap untuk melalui perjalanan ini bersama-sama. Ketika
kita belum berdoa, maka Tuhan bisa aja menghalangi perjalanan kita, ada bocor
ban lah, abis bensin di tengah jalan lah, motor mogok lah, apalagi sampe
terjadi kecelakaan, simpel loh, cuma gara-gara lupa doa.
Oke mungkin itu aja gan sis thread dari ane yang membahas
tentang isi hati para rider yang terpendam. Semoga dengan thread ini para bonceng-ers jadi bisa lebih
sadar akan sebuah kebersamaan dalam berkendara di jalan. Pesan ane, selalu
patuhi peraturan rambu-rambu lalulintas dan selalu jaga kesehatan. Pesan ini
tidak disponsori oleh pihak kapolres ya gan, ini cuma pesan dari ane aja :D
oiya buat kaskuser domisili Jogja yang mau ngajak touring bisa komeng juga di
bawah, sapa tau punya info tempat wisata baru, hehe. I’ll see you in the next post.
0 comments:
Posting Komentar
terimakasih telah mengunjungi blog kami, semoga bermanfaat :)